Dani Alves punya alasan kuat mengapa tak betah di Barcelona. Alves menyebut bukan alasan uang jika kelak ia meninggalkan Barca.
Bek sayap kanan asal Brasil ini belakangan selalu dikabarkan ingin meninggalkan Camp Nou. Padahal, posisi Alves tak tergoyahkan di sisi kanan El Barca.
Ternyata, selama ini Alves menjadi korban rasisme selama bermain di Spanyol. Pemain 27 tahun ini mengaku sering dipanggil monyet oleh fans rival El Barca saat bermain di beberapa lapangan di Spanyol.
"Saya sangat sedih harus hidup dengan kenyataan ini," kata Alves saat diwawancarai wartawan harian Brasil, Folha de Sao Paulo di Paris, Prancis.
Alves tampil memperkuat Brasil dalam laga persahabatan melawan tuan rumah Prancis, Kamis dini hari WIB, 10 Februari 2011.
"Saya selalu menerima ejekan itu di setiap laga. Awalnya, saya tak peduli. Tapi, mereka lalu memanggil saya monyet," kata Alves lagi.
Padahal, peran Alves sangat krusial bagi Barca. Ia tak tergantikan sejak bergabung dari Sevilla pada 2008.
"Fans selalu melakukannya, dan sebagai pemain saya selalu coba melawannya. Keluarga saya sangat sedih. Mereka selalu mengeluh, tapi saya ingin bertahan. Karena saya tahu fans itu tak berpendidikan dan saya menganggap mereka tak penting."
Alves yang punya latar belakang dari keluarga miskin di Brasil menyebut bahwa pihak La Liga selalu mencoba untuk membrikan hukuman bagi fans yang bertindak rasis.
"Tapi, rasisme sudah tak terkontrol. Itu tak bisa dihentikan," tutupnya.
Beberapa klub dikabarkan menjajaki kemungkinan untuk mendapatkan tanda tangan Alves. Dua klub kaya Inggris, Chelsea dan Manchester City siap mengajukan tawaran di bursa transfer pemain musim panas nanti.
0 comments:
Post a Comment