Beberapa tips fotografi tidak hanya bisa diaplikasikan pada kamera dSLR untuk mendapatkan hasil yang bagus. Jadi, kalaupun kameramu adalah kamera saku atau kamera ponsel sekalipun, lima tips berikut bisa sangat berguna untukmu, terutama kalau kamu benar-benar baru belajar fotografi.
Rule of Thirds
Ini adalah teknik komposisi yang sangat mudah untuk dipelajari. Intinya, fotomu akan kelihatan lebih menarik kalau objeknya tidak tepat di tengah. Semua kamera digital – bahkan yang ada di ponselmu – punya pengaturan ‘grid’, yang terdiri dari dua garis vertikal dan dua horizontal yang ‘melapisi’ fotomu sehingga akan tampak seperti terbagi menjadi 9 bagian. Jika kamu mengaktifkan pilihan ini, maka kamu akan bisa mengatur letak objek di dua pertiga bagian foto berdasarkan garis-garis panduan ini.Ubahlah Ketinggian Kamera Atau Sudut Pandangmu
Umumnya orang memotret dengan ketinggian kamera sejajar mata. Tapi ini adalah cara yang membosankan. Cobalah untuk menggerakkan kamera ke atas atau ke bawah untuk mendapatkan foto yang lebih menarik. Mungkin ini akan terasa sulit karena kamu tidak bisa melihat apa yang kamu foto melalui viewfinder. Tapi seiring waktu, kamu akan menemukan cara memotret dengan cara-cara yang unik atau – sederhananya – kamu bisa menggunakan kamera yang punya LCD fleksibel yang bisa dimiringkan ke segala arah untuk mengontrol komposisi.Selalu Gunakan Pilihan Resolusi dan Kualitas Maksimal
Karena memory card sekarang sudah bukan barang mewah lagi, tidak ada alasan untuk menghemat kapasitasnya dengan menggunakan pilihan ukuran foto kecil atau resolusi rendah. Selalu gunakan pilihan tertinggi yang disediakan kameramu. Dengan begitu, kamu punya foto dengan kualitas bagus yang bisa dicetak, diedit, dan dibagikan tanpa mengurangi keindahannya. Kalau kameramu mendukung format RAW – yaitu dimana semua data yang direkam sensor kamera tersimpan – gunakanlah format itu.Trio Penting Dalam Exposure: ISO, Aperture, dan Shutter Speed
Ini adalah bagian tersulit tentang fotografi bagi pemula. Secara singkat, penjelasannya begini:- ISO adalah seberapa sensitif sensor kamera terhadap cahaya; ISO tinggi akan memungkinkanmu memotret bahkan di bawah cahaya redup, tapi akan ada lebih banyak ‘noise’. ISO rendah lebih baik, tapi tidak selalu memungkinkan untuk digunakan terutama di dalam ruangan.
- Aperture menentukan focal length(angka f atau f/ ) dan menggambarkan ukuran fisik bukaan lensa. Angka tinggi berarti ada lubang kecil yang memasukkan sedikit cahaya, yang hasilnya akan menunjukkan ketajaman pada daerah background. Angka f kecil berarti bukaan lensanya besar, dan background akan nampak kabur atau out of focus.
- Shutter Speed adalah seberapa lama shutter tetap terbuka untuk membiarkan cahaya masuk ke sensor. Jika terbuka untuk waktu yang cukup lama, maka foto yang dihasilkan akan menunjukkan gerakan, sementara waktu singkat akan menangkap hanya satu gerakan diam.
Pelajari Mode Yang Ada Di Kameramu
Bahkan kamera saku pun setidaknya punya mode-mode berikut:- Manual mode yang akan membiarkanmu mengatur semua pilihan pemotretan.
- Otomatis yang menyerahkan pengaturan sepenuhnya pada kamera.
- Programmed yang menyediakan pilihan-pilihan yang lebih spesifik untuk objek atau teknik tertentu seperti olahraga, portrait, kembang api, dan sebagainya.
- Av/A: Aperture Value. Ini adalah yang paling umum digunakan untuk pemotretan secara umum dan memberimu keleluasaan untuk mengatur angka Aperture atau f/. Kamera akan kemudian menghitung shutter speed dan ISO terbaik untuk bekerja sama dengan angka f yang kamu pilih.
- Tv/S: Time Value/Shutter Speed. Ini akan memberimu kontrol atas shutter speed, tentunya. Lalu kamera akan menentukan angka aperture dan ISO terbaik untuk digunakan.
0 comments:
Post a Comment